Monday, February 17, 2014

PROFIL DINO PATTI DJALAL

Dr Dino Patti Djalal dilahirkan dalam sebuah keluarga diplomatik pada 10 September 1965 di Beograd,Yugoslavia, anak kedua dari 3. Bersaudara. Pengalaman lahir di negara yang tidak lagi ada (Yugoslavia) berfungsi untuk mengingatkan dia tentang pentingnya tertinggi mempertahankan persatuan nasional untuk multi-budaya Indonesia. Ayahnya, Profesor Hasjim Djalal, adalah Duta Besar Indonesia untuk Kanada dan Jerman, dan pakar internasional tentang hukum laut. Hasjim Djalal adalah tokoh kunci dalam "kepulauan konsep", inovasi hukum di wilayah laut yang secara dramatis - dan damai - dikalikan wilayah kedaulatan teritorial Indonesia. Konsep kepulauan, ditolak dan ditentang oleh kekuatan maritim ketika diumumkan oleh Indonesia pada tahun 1957, sekarang merupakan bagian dari hukum internasional dan didukung sepenuhnya oleh Konvensi PBB tentang Hukum Laut.
Meskipun lahir dan hidup lama di negeri orang, beliau tidak pernah lupa dengan asal muasalnya sebagai orang Indonesia, bahkan disaat semua orang mulai lupa dengan budayanya sendiri, beliau justru ikut memperkenalkan budaya kita di Amerika serikat. Banyak sekali upaya beliau dalam mensosialisasikan budauya kita disana salah satunya dengan dilaksanakan American Batik Competition (ABCD) pada tahun 2011, yaitu kompetisi dersain batik yang diadakan di Amerika Serikat.
DR Dino mengajak bangsa Indonesia menerapkan nasionalisme unggul dalam kehidupan sehari-hari di rumah, di sekolah, di kantor dan di negara. Kare di era abad ke021 ini tak cukup kita hanya merdeka dan berdaulat saja akan tetapi kita harus menjadi pribadi yang unggul baik di luar maupun di dalam. Dia juga selalu mengingatkan Indonesia bahwa mereka kini memiliki kemewahan strategis untuk hidup di dunia dimana satu negara tidak menganggap Indonesia sebagai musuh dan sebaliknya tidak ada negara dianggap oleh Indonesia sebagai musuh. Hal ini menyajikan kesempatan langka untuk membuat seluruh dunia untuk menjadi pro-Indonesia, dan bahwa anti-barat atau xenophobia dilihat masih dipegang oleh beberapa kalangan hanya menimbulkan kehilangan peluang yang membahayakan kepentingan nasional. Ia juga mendorong para pemuda untuk kreatif memeluk - bukan menghindari - globalisasi, yang ia gambarkan sebagai kekuatan terbesar abad ke-21, sama seperti Indonesia berhasil merangkul nasionalisme sebagai kekuatan terbesar abad ke-20.
Dalam birokrasi, Dr Dino telah terus-menerus menganjurkan tentang perlunya pejabat dan pengamat untuk membunuh dengan teori-teori konspirasi yang berlebihan dan mentalitas pengepungan, dan untuk berani menyempurnakan pandangan mereka atas munculnya realitas dunia baru yang berani. Fase kesukaannya, salah satu poin yang tanpa kenal lelah, adalah: "Hari ini, Indonesia adalah negara yang berbeda di tempat yang berbeda di dunia yang berbeda".

Untuk mempromosikan nasionalisme yang sehat, Dino juga telah menghasilkan beberapa klip video yang menampilkan band-band populer Cokelat dan Samsons, yang menggambarkan kegiatan Indonesia pasukan penjaga perdamaian di Libanon. Dr Dino Djalal adalah pendiri Modernisator - sebuah gerakan seperti yang berpikiran reformis progresif dan pemimpin muda yang memeluk slogan "layanan, inovasi, kesempurnaan, keterbukaan, konektivitas".
Perhatian beliau pada generasi muda juga patut kita apresiasi, karena beliau sering memberikan motivasi pada pemuda baik di Indonesia ataupun di luar negeri. Salah satu bentuknya adalah beliau menjadi narasumber dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Belanda secara Live streaming melalui Youtube.
Harapan saya dengan adanya aset Indonesia dengan memiliki DR Dino Patti Djalal ini bisa merubah Indonesia menjadi Indonesia yang ke depan lebih baik dan sesuai dengan cita-cita bangsa.

Demikian sekilas tentang Bapak Dino Patti Djalal, semoga dengan kembalinya beliau ke Indonesia bisa menjadikan tanah air yang kita cintai menjadi negara yang diidam-idamkan oleh rakyat Indonesia.