PROFIL DINO PATTI DJALAL
Dr Dino
Patti Djalal dilahirkan dalam sebuah keluarga diplomatik pada 10 September 1965
di Beograd,Yugoslavia, anak kedua dari 3. Bersaudara. Pengalaman lahir di
negara yang tidak lagi ada (Yugoslavia) berfungsi untuk mengingatkan dia
tentang pentingnya tertinggi mempertahankan persatuan nasional untuk
multi-budaya Indonesia. Ayahnya, Profesor Hasjim Djalal, adalah Duta Besar
Indonesia untuk Kanada dan Jerman, dan pakar internasional tentang hukum laut.
Hasjim Djalal adalah tokoh kunci dalam "kepulauan konsep", inovasi
hukum di wilayah laut yang secara dramatis - dan damai - dikalikan wilayah
kedaulatan teritorial Indonesia. Konsep kepulauan, ditolak dan ditentang oleh
kekuatan maritim ketika diumumkan oleh Indonesia pada tahun 1957, sekarang
merupakan bagian dari hukum internasional dan didukung sepenuhnya oleh Konvensi
PBB tentang Hukum Laut.
Meskipun
lahir dan hidup lama di negeri orang, beliau tidak pernah lupa dengan asal
muasalnya sebagai orang Indonesia, bahkan disaat semua orang mulai lupa dengan
budayanya sendiri, beliau justru ikut memperkenalkan budaya kita di Amerika
serikat. Banyak sekali upaya beliau dalam mensosialisasikan budauya kita disana
salah satunya dengan dilaksanakan American Batik Competition (ABCD) pada tahun
2011, yaitu kompetisi dersain batik yang diadakan di Amerika Serikat.
DR Dino
mengajak bangsa Indonesia menerapkan nasionalisme unggul dalam kehidupan
sehari-hari di rumah, di sekolah, di kantor dan di negara. Kare di era abad
ke021 ini tak cukup kita hanya merdeka dan berdaulat saja akan tetapi kita
harus menjadi pribadi yang unggul baik di luar maupun di dalam. Dia juga selalu
mengingatkan Indonesia bahwa mereka kini memiliki kemewahan strategis untuk
hidup di dunia dimana satu negara tidak menganggap Indonesia sebagai musuh dan
sebaliknya tidak ada negara dianggap oleh Indonesia sebagai musuh. Hal ini
menyajikan kesempatan langka untuk membuat seluruh dunia untuk menjadi
pro-Indonesia, dan bahwa anti-barat atau xenophobia dilihat masih dipegang oleh
beberapa kalangan hanya menimbulkan kehilangan peluang yang membahayakan kepentingan
nasional. Ia juga mendorong para pemuda untuk kreatif memeluk - bukan
menghindari - globalisasi, yang ia gambarkan sebagai kekuatan terbesar abad
ke-21, sama seperti Indonesia berhasil merangkul nasionalisme sebagai kekuatan
terbesar abad ke-20.
Dalam
birokrasi, Dr Dino telah terus-menerus menganjurkan tentang perlunya pejabat
dan pengamat untuk membunuh dengan teori-teori konspirasi yang berlebihan dan
mentalitas pengepungan, dan untuk berani menyempurnakan pandangan mereka atas
munculnya realitas dunia baru yang berani. Fase kesukaannya, salah satu poin
yang tanpa kenal lelah, adalah: "Hari ini, Indonesia adalah negara yang
berbeda di tempat yang berbeda di dunia yang berbeda".
Untuk
mempromosikan nasionalisme yang sehat, Dino juga telah menghasilkan beberapa
klip video yang menampilkan band-band populer Cokelat dan Samsons, yang
menggambarkan kegiatan Indonesia pasukan penjaga perdamaian di Libanon. Dr Dino Djalal adalah pendiri Modernisator
- sebuah gerakan seperti yang berpikiran reformis progresif dan pemimpin muda
yang memeluk slogan "layanan, inovasi, kesempurnaan, keterbukaan,
konektivitas".
Perhatian beliau pada
generasi muda juga patut kita apresiasi, karena beliau sering memberikan
motivasi pada pemuda baik di Indonesia ataupun di luar negeri. Salah satu
bentuknya adalah beliau menjadi narasumber dalam Perhimpunan Pelajar Indonesia
(PPI) di Belanda secara Live streaming melalui Youtube.
Harapan saya dengan
adanya aset Indonesia dengan memiliki DR Dino Patti Djalal ini bisa merubah Indonesia
menjadi Indonesia yang ke depan lebih baik dan sesuai dengan cita-cita bangsa.
Demikian sekilas
tentang Bapak Dino Patti Djalal, semoga dengan kembalinya beliau ke Indonesia
bisa menjadikan tanah air yang kita cintai menjadi negara yang diidam-idamkan
oleh rakyat Indonesia.
No comments:
Post a Comment