Sunday, January 26, 2014

Artikel Pemuda



MENJADI GENERASI CERDAS DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ZAMAN
Seorang dikatakan pemuda jika ia berumur 10-24 tahun. Ketika kita mendengar istilah pemuda, hal yang terbesit dalam benak adalah sebuah semangat yang membara, optimisme yang menggebu-gebu, penuh dengan hal-hal yang pantang menyerah. Pemuda merupakan sosok yang sangat berperan dalam keberlangsungan suatu kehidupan. Setiap orang yang tua pasti pernah mengalami muda. Kita tengok sejarah sejenak, kemerdekaan bangsa Indonesia 17 Agustus 1945 tak luput dari peran serta pemuda dimana kiprah pemuda dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia sangatlah luar biasa dengan semangat pantang menyerah, mereka mampu membawa Indonesia merdeka dari penjajah, pemuda pula yang merencanakan dengan segera untuk memproklamasikan diri, agar dunia tahu bahwa Indonesia adalah negara yang merdeka.
Seiring berkembangnya waktu era modernitas telah mengubah pola hidup pemuda menjadi hidup yang hedonis dan ala korea maupun kebarat-baratan. Para pemuda lebih suka menghabiskan waktu dengan memanjakan diri dengan mengikuti kebudayaan korea dan barat. Mereka menyukai obrolan tentang hormonai, minum-minuman keras, narkoba dan sebagainya. Betapa para pejuang kemerdekaan menangis dengan keadaan deminikian karena mereka telah berjuang sekuat tenaga, harta dan nyawa untuk memerdekaan negara, dan kita senagai generasi penerus tidak mensyukuri dan mengisi dengan hal-hal yang positif. Menjadikan indonesia yang sesuai dengan cita-cita leluhur dan sesuai dengan tujuan awal Indonesia didirikan.
Oleh sebab itu, sebagai pemuda sekaligus generasi bangsa indonesia kita harus cerdas dalam menghadapi gejolak zaman yang jika tidak berhati-hati akan menhancurkan diri. Kita harus membangun pondasi yang pertama, dengan agama, karena tak satupun agama yang mengajarkan keburukan. Sebagai negara pluralitas ada 6 agama di Indonesia tapi semua agama itu selalu mengajarkan dengan kebaikan. Apapun agama anda bentengilah diri dengan agama, dengan begitu kita akan menjadi manusia yang berkarakter terpuji. Setiap manusia yang dilahirkan dibumi merupakan suatu anugerah dari Tuhan, jadi jangan sia-siakan dengan melakukan hal-hal yang merugikan orang lain, tapi dengan hidup ini bagaimana kita bisa berarti dan berguna untuk orang lain. Kedua,pendidikan dalam lingkunagn keluarga adalah pendidikan yang pertama dijalani oleh manusia, jadi sebagai orang tua harus bisa menjadi figur yang baik bagi anaknya dan menjadi pendidik terbaik dalam kehidupan seorang anak. Pendidikan merupakan hal yang diwajibkan di negara Indonesia. Indonesia mewajibkan 9 tahun pendididikan, hal inilah sebagai pemuda untuk berinteraksi denganorang-orang sekitar dengan budi yang terpuji pula. Pendidikan indonesia yang selalu berubah-ubah kurikulum dengan maksud menyesuaikan pola pendidikan yang bisa menjadikan insan sesuai dengan cita-cita bangsa. Kenyataan yang ada belum terwujud juga, hal ini patut kita tarik garis benag merah sebenarnya apa yang salah dari pola pendidikan di Indonesia, sehingga belum mampu menciptakan kader-kader bangsa yang menjadikan Indonesia makmur dan sejahtera. Pendidikan dari TK, SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi belum mampu menelurkan insan yang berkualitas untuk membangun Indonesia. Pendidikan yang ada di Indonesia kurang merata ke seluruh pelosaok nusantara, mungkij itulah salah satu penyebab bahwa pendidikan di Indonesia belum mampu menciptakan insan yang berkompeten dalam menghadapi tantangan zaman. Ketiga, sebagai generasi muda, haruslah melek realita. Harus tahu kebutuhan bangsa, tidak hanya memandang sebelah mata dengan apa yang terjadi di sekitar kita. Kepekaan dalam mengamati kondisi di lingkungan sekitar haruslah dimiliki para pemuda. Jangan sampai sebagai pemuda kita tak berbuat apa-apa padahal di daerah sekeliling kita butuh bantuan kita. Melakukan hal-hal yang positif merupakan hal yang harus di tanamkan pada benak pemuda agar kedepannya bisa menjadi generasi bangsa yang bisa menjadikan bangsa menjadi aman, makmur dan sejahtera. Di dalam negara yang berkembang ini peran pemuda sangat dibutuhkan.
Menjadi generasi bangsa yang berkualitas dan berkarakter perlu adanya upaya dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari pihak keluarga, masyarakat maupun pemerintah. Keluarga sebagai pondasi pembentukan karakter manusia harus mampu menanamkan hal-hal yang positif. Lingkungan masyarakat juga harus mendukung dalam perkembangan seseorang, lingkungan yang baik akan membawa ke arah baik, dan jika lingkungan yang buruk akan membawa ke arah buruk juga. Peran pemerintah dalam mengayomi para pemuda juga sangat diharapkan demi terciptanya generasi unggul.



No comments:

Post a Comment